.

.
Kamis, 27 Desember 2012

KHAUF – Teori tanpa aplikasi adalah nol besar. Begitulah yang dipikirkan oleh banyak orang. Begitu pun dengan kami. Setelah begitu banyak materi kelas yang diberikan kepada Calon Khaufi Muda (CKM), saatnya para CKM mendalami materi tersebut dengan menerapkannya di lapangan yang sebenarnya. Dengan dasar pemikiran tersebut, maka kami mengadakan sebuat kegiatan “PRA-APLIKASI LAPANGAN DIKLATSAR XII KHAUF” yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para CKM terhadap materi kelas yang telah diberikan. Kegiatan PRA-APLIKASI LAPANGAN (Pra-Ap) ini dilaksanakan pada tanggal 24-27 Desember 2012 di kawasan Gunung Tangkuban, Jawa Barat.

Hari Pertama, 24 Desember 2012
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pemberangkatan dari kampus FPMIPA UPI menuju tempat pelaksanaan Pra-Ap, yaitu perkebunan teh Sukawana. Sebelum pemberangkatan dilakukan, Komandan Diklat (Dandiklat) melakukan pemeriksaan terhadap segala perlengkapan yang dibawa oleh CKM. Pemahaman CKM tentang materi manajemen perjalanan juga diujikan dalam kegiatan ini. Setelah pemeriksaan selesai, CKM dan panitia berangkat menuju lapangan.
Perkebunan teh Sukawana yang diselimuti kabut tipis dan hujan rintik-rintik menyambut kedatangan kami. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, sehingga kami memutuskan untuk langsung mendirikan camp di tempat tujuan kami. Para CKM melaksanakan instruksi Dandiklat untuk mendirikan camp dan memasak makan malam. Hari pertama pun berakhir dengan selesainya kegiatan makan malam bagi panitia dan CKM.

Hari Kedua, 25 Desember 2012
Hari kedua dimulai dengan pagi yang cerah. Setelah para CKM dan panitia membereskan camp, kegiatan pada hari kedua segera dimulai. Pukul 7 pagi, tiga orang CKM mendalami materi tentang Ilmu Medan, Peta dan Kompas (IMPK). Para CKM mengerahkan semua ilmu yang telah mereka terima di kegiatan materi kelas dengan dibimbing oleh Instruktur Radoh dan Bimen. Bersama dua instruktur ini, tiga orang CKM menerapkan materi tentang orientasi medan, orientasi kompas, teknik resection dan teori lainnya tentang IMPK.
Tak terasa hari mulai siang. Sesuai dengan rencana, panitia dan CKM melakukan mobilisasi ke tempat selanjutnya, yaitu di punggungan dekat desa Jayagiri. Setelah sampai di tempat tujuan, para CKM diinstruksikan untuk membuat camp. Hari kedua pun berakhir sama seperti malam sebelumnya.

Hari Ketiga, 26 Desember 2012
Hari ketiga dilalui oleh CKM dengan mengaplikasikan materi tentang survival. Pada kegiatan ini para CKM diminta untuk membuat bivoauc alam yang terbuat dari ranting, daun dan akar pohon. Setiap CKM membuat satu buah bivoauc. Bivoauc yang dibuat harus memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan. Bivoauc yang aman adalah bivoauc yang didirikan tidak di bawah pohon yang terlalu besar dan memiliki dahan yang rapuh, sehingga kecil kemungkinannya kita tertimpa oleh dahan yang tumbang saat berada di dalam bivoauc. Bivoauc yang nyaman adalah bivoauc yang hangat dan terlindungi dari angin. Oleh karena itu, kreativitas yang tinggi sangat dibutuhkan dalam pembuatan bivoauc alam ini.
Tak lengkap rasanya jika kegiatan survival tidak dilanjutkan dengan kegiatan “belanja” di alam. Untuk melengkapi kemampuan survivalnya, para CKM diminta untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar dengan memakan makanan yang tersedia di alam. Kemampuan dalam materi Botani Zoologi Praktis (BZP) sangat diperlukan dalam kegiatan ini, antara lain dalam menentukan makanan yang dapat dikonsumsi, bagaimana cara mendapatkan hewan yang dapat dimakan dan mendapatkan air dengan berbagai teknik.
Pada sore hari, satu orang CKM menyusul ke lapangan sehingga hal ini membuat acara Penutupan pra-Ap yang pada awalnya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2012 harus diundur menjadi tanggal 27 Desember 2013. Hal ini bertujuan agar semua CKM memperoleh kompetensi yang sama dalam menguasai materi. Oleh karena itu, maka 4 CKM bersama-sama kembali memperdalam materi tentang IMPK dan Survival hingga esok tiba.

Hari Keempat, 27 Desember 2012
Pukul 10.00 WIB, empat orang CKM dinyatakan telah selesai mengikuti kegiatan Pra-Ap dan menerima syal putih dari panitia Diklatsar. Dengan selesainya pemberian syal putih ini, maka kegiatan Pra-Ap dinyatakan telah selesai.
Namun, perjuangan empat orang CKM ini berlum berakhir. Dengan selesainya para CKM mengikuti kegiata Pra-Ap, maka pintu gerbang kegiatan Aplikasi Lapangan DIKLTASAR XII KHAUF telah dibuka. Diharapkan pada saat Aplikasi Lapangan nanti para CKM sudah mampu mengaplikasikan seluruh materi kelas yang telah diterima tanpa harus mendapatkan bimbingan lagi. Dengan demikian, tujuan DILATSAR XII KHAUF untuk melahirkan anggota-anggota yang mandiri dan berkualitas dapat terwujud.

0 komentar: